BAB II
PEMBAHSAN
Pengertian
Aktiva
tetap berwujud adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat
bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga didefinisikan sebagai aktiva modal
yang tidak mempunyai wujud fisik dan nilainya tergantung pada hak dan
keuntungan dari kepemilikan.
Aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik
penting, yaitu :
w Kurang memiliki eksistensi fisik, tidak seperti aktiva berwujud seperti property,
pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan
keistimewaan yang diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
w Bukan merupakan instrument keuangan, aktiva seperti deposito bank, piutang usaha,
dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki
substansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud.
Aktiva ini merupakan instrument keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak
untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
w Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek
amortisasi, Aktiva tak berwujud
menyediakan jasa selama periode bertahun tahun. Investasi dalam aktiva ini
biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi
periodik.
Klasifikasi
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain
sebagai berikut:
ü
Hak paten
Hak paten adalah hak istimewa yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak
untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu
tertentu sejak hak tersebut diberikan.
Harga perolehan suatu aktiva tak
berwujud adalah kas (ekulivalensinya) yang dibayarkan untuk memperoleh hak
patennya, yang meliputi biaya penelitian, biaya percobaan, biaya pengembangan,
biaya pendaftaran, dan biaya lain – lain.
ü
Hak cipta
Hak cipta adalah hak yang diberikan
oleh pemerintah, yang memberikan hak istimewa kepada pemegang hak tersebut untuk
memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya tulis. Misalnya hak cipta
yang diberikan kepada penulis buku, pencipta lagu, dan lain – lain. Hak cipta
dapat diperoleh dengan penemuan sendiri, dapat pula dengan membeli. Harga
perolehan suatu hak cipta terdiri dari pengeluaran untuk mendapatkan dan
mempertahankan hak tersebut.
ü
Merek dagang
Merek dagang atau nama dagang adalah
kata, rangkaian kata, logo atau simbol yang membedakan atau memberi identitas
suatu perusahaan tertentu atau produk tertentu. Apabila merek dagang atau nama
dagang dibeli, maka harga perolehan hak tersebut adalah harga belinya.
ü
Franchise dan lisensi
Franchise adalah perjanjian (kontrak) antara pemberi
franchise (franhisor) dengan penerima franchise (franchisee). Dalam perjanjian
tersebut, franchissor memberi hak kepada franchise untuk menjual produk
tertentu, atau untuk memberikan hak kepada franchise untuk menjual produk
tertentu, atau untuk memberikan suatu jasa tertentu, atau untuk menggunakan
merek dagang tertentu, sedangkan lisensi adalah izin operasinya. Misalnya
franchise yang dijual oleh Kentucky Fried Chicken, Mc Donald (hamburger, pizza,
dan sebagainya).
ü
Biaya organisasi
Biaya yang timbul dalam pembentukan
suatu organisasi perusahaan disebut biaya organisasi. Biaya organisasi akan
bermanfaat selama hidup perusahaan menetapkan masa manfaat dengan taksiran
tertentu yang dianggap wajar.
ü
Goodwill
Aktiva tak berwujud terbesar yang
biasanya nampak dalam neraca perusahaan adalah goodwill. Goodwill adalah sela
atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan yang melekat pada
suatu perusahaan.
Goodwill merupakan suatu aktiva yang
tidak berwujud yang berbeda dari aktiva tak bewrujud lainnya. Goodwill tidak
bisa dijual tanpa mengalihkan atau menjual perusahaannya, karena goodwill hanya
dapat diidentifikasikan dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Goodwill hanya
akan dicatat apabila timbul dari transaksi pertukaran yang meliputi pembeliaan
perusahaan secara keseluruhan.
Amortisasi
Secara umum, akuntansi untuk aktiva tak
berwujud adalah sejalan dengan akuntansi untuk aktiva tetap. Seperti halnya
aktiva tetap, aktiva tak berwujud juga dicatat atas dasar harga perolehan, dan
harga perolehan ini dihapus secara rasional dan sistematis selama masa manfaat aktiva
tak berwujud tersebut.
Namun
demikian, terdapat sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila
dibandingkan dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan
untuk menghapus aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk
mencatat amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan
rekening aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.
Berbeda
dengan aktiva tetap, amortisasi aktiva tak bewrujud hanya mengenal satu metode,
yaitu metode garis lurus. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi aktiva tak
berwujud pada berbagai perusahaan relatif mudah diperbandingkan.
Analisis biaya riset dan pengembangan
Banyak perusahaan melakukan pengeluaran
yang cukup besar jumlahnya untuk riset dan pengembangan dalam rangka
mendapatkan produk baru atau proses yang lebih baik. Pada perusahaan raksasa
seperti IBM, Toyota, atau Mitsubishi, pengeluaran untuk keperluan ini mungkin
melebihi anggaran belanja sebuah Negara sedang berkembang.
Riset
dan pengembangan memiliki sejumlah masalah akuntansi :
·
kadang-kadang
sulit untuk mengaitkan pengeluaran pada proyek tertentu
·
seringkali
terdapat ketidakpastian mengenai manfaat dari pengeluaran tersebut.
Oleh
karena itu, pengeluaran untuk riset dan pengembangan biasanya dicatat sebagai
biaya pada waktu terjadi pengeluaran. Perlakuan seperti ini tidak memperhatikan
apakah pengeluaran akan berhasil atau tidak berhasil.
Penyajian dalam laporan keuangan
Pada
umumnya aktiva tetap tak berwujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap
berwujud. Pelaporan harus cukup jelas, bilamana perlu diberi catatan tambahan,
baik dalam laporan itu sendiri maupun dalam catatan atas laporan keuangan.
Selain itu, metode amortisasi yang digunakan dan jumlah amortisasi untuk tahun
yang bersangkutan juga disebutkan.
Prinsip Akuntansi Dasar untuk
Aktiva tak berwujud
Akuntansi untuk aktiva tak
berwujud melibatkan prinsip dan prosedur akuntansi serupa yang diaplikasikan
untuk aktiva tak berwujud lainya, seperti properti, pabrik dan peralatan yaitu
:
w Pada akuisisi menerapkan
prinsip biaya.
w Selama periode penggunaan,
menerapkan prinsip penandingan.
w Pada disposisi, menerapkan
prinsip pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan sama
dengan selisih antara pertimbangan yang diterima.
Mencatat Biaya
Pembelian Aktiva Tak Berwujud
Sesuai dengan
prinsip biaya, aktiva tak berwujud harus dicatat pada saat diakuisisi dengan
biaya ekuivalen kas saat ini. Biaya ini termasuk harga beli, biaya transfer dan
hukum, dan setiap pengeluaran lainya yang berkaitan dengan akuisisi. Biaya
akuisisi merupakan biaya pasar saat ini dari semua penukar yang diserahkan atau
dari aktiva yang diterima, mana yang lebih dapat ditentukan.
Penurunan Nilai
Aktiva Tak Berwujud
Jika jumlah yang
tidak didiskontokan atas arus kas masuk yang diharapkan dari penggunaan aktiva
tak berwujud yang dapat diidentifikasi lebih kecil dari nilai buku yang belum
diamortisasikan, maka aktiva tak berwujud disesuaikan ke nilai wajarnya.
Kerugian penurunan ini langsung diakui sebesar perbedaan antara nilai buku dan
nilai wajar. Niali buku aktiva yang telah direvisi akan diamortisasi selama
sisa umur manfaat aktiva tersebut, tetapi periode amortisasi tidak lebih dari
40 tahun.
Pelepasan Aktiva
Tak Berwujud
Ketika sebuah
aktiva tak berwujud dijual, dipertukarkan, atau dilepaskan, biaya yang belum
diamortisasi harus dihilangkan dari akun keuntungan atau kerugian pelepasan
diakui dan dicatat. Keuntungan atau kerugian adalah sama dengan perbedaan
antara hasil bersih dari pelepasan dan biaya yang belum diamortisasi.
Aktiva Tak
Berwujud yang dapat dipertukarkan
Aktiva Tak
Berwujud yang dapat dipertukarkan adalah adalah aktiva tak berwujud yang dapat
diidentifikasi sebagian dari aktiva lainya dan dapat dijual secara
terpisah. Contohnya : mencangkup hak paten, hak cipta, merek dagang, dan
waralaba ( tetapi bukan biaya organisasi )
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang umur
ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi
tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga
didefinisikan sebagai aktiva modal yang tidak mempunyai wujud fisik dan
nilainya tergantung pada hak dan keuntungan dari kepemilikan.
Klasifikasi
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain
sebagai berikut:
ü
Hak paten
ü
Hak cipta
ü
Merek dagang
ü
Franchise dan lisensi
ü
Biaya organisasi
ü
Goodwill
Amortisasi
terdapat
sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila dibandingkan
dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan untuk menghapus
aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk mencatat
amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan rekening
aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar