Selasa, 12 Februari 2013

aktiva tetap tidak berwujud


BAB II
PEMBAHSAN
Pengertian
            Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga didefinisikan sebagai aktiva modal yang tidak mempunyai wujud fisik dan nilainya tergantung pada hak dan keuntungan dari kepemilikan.
            Aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik penting, yaitu :
w  Kurang memiliki eksistensi fisik, tidak seperti aktiva berwujud seperti property, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan yang diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
w  Bukan merupakan instrument keuangan, aktiva seperti deposito bank, piutang usaha, dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki substansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini merupakan instrument keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
w  Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, Aktiva tak berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun tahun. Investasi dalam aktiva ini biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi periodik.
Klasifikasi Aktiva Tetap Tidak Berwujud
            Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain sebagai berikut:


ü  Hak paten
            Hak paten adalah hak istimewa yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu sejak hak tersebut diberikan.
            Harga perolehan suatu aktiva tak berwujud adalah kas (ekulivalensinya) yang dibayarkan untuk memperoleh hak patennya, yang meliputi biaya penelitian, biaya percobaan, biaya pengembangan, biaya pendaftaran, dan biaya lain – lain.
ü  Hak cipta
            Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah, yang memberikan hak istimewa kepada pemegang hak tersebut untuk memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya tulis. Misalnya hak cipta yang diberikan kepada penulis buku, pencipta lagu, dan lain – lain. Hak cipta dapat diperoleh dengan penemuan sendiri, dapat pula dengan membeli. Harga perolehan suatu hak cipta terdiri dari pengeluaran untuk mendapatkan dan mempertahankan hak tersebut.
ü  Merek dagang
            Merek dagang atau nama dagang adalah kata, rangkaian kata, logo atau simbol yang membedakan atau memberi identitas suatu perusahaan tertentu atau produk tertentu. Apabila merek dagang atau nama dagang dibeli, maka harga perolehan hak tersebut adalah harga belinya.
ü  Franchise dan lisensi
            Franchise adalah perjanjian (kontrak) antara pemberi franchise (franhisor) dengan penerima franchise (franchisee). Dalam perjanjian tersebut, franchissor memberi hak kepada franchise untuk menjual produk tertentu, atau untuk memberikan hak kepada franchise untuk menjual produk tertentu, atau untuk memberikan suatu jasa tertentu, atau untuk menggunakan merek dagang tertentu, sedangkan lisensi adalah izin operasinya. Misalnya franchise yang dijual oleh Kentucky Fried Chicken, Mc Donald (hamburger, pizza, dan sebagainya).
ü  Biaya organisasi
            Biaya yang timbul dalam pembentukan suatu organisasi perusahaan disebut biaya organisasi. Biaya organisasi akan bermanfaat selama hidup perusahaan menetapkan masa manfaat dengan taksiran tertentu yang dianggap wajar.
ü  Goodwill
            Aktiva tak berwujud terbesar yang biasanya nampak dalam neraca perusahaan adalah goodwill. Goodwill adalah sela atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan yang melekat pada suatu perusahaan.
            Goodwill merupakan suatu aktiva yang tidak berwujud yang berbeda dari aktiva tak bewrujud lainnya. Goodwill tidak bisa dijual tanpa mengalihkan atau menjual perusahaannya, karena goodwill hanya dapat diidentifikasikan dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Goodwill hanya akan dicatat apabila timbul dari transaksi pertukaran yang meliputi pembeliaan perusahaan secara keseluruhan.
Amortisasi
            Secara umum, akuntansi untuk aktiva tak berwujud adalah sejalan dengan akuntansi untuk aktiva tetap. Seperti halnya aktiva tetap, aktiva tak berwujud juga dicatat atas dasar harga perolehan, dan harga perolehan ini dihapus secara rasional dan sistematis selama masa manfaat aktiva tak berwujud tersebut.
            Namun demikian, terdapat sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila dibandingkan dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan untuk menghapus aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk mencatat amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan rekening aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.
            Berbeda dengan aktiva tetap, amortisasi aktiva tak bewrujud hanya mengenal satu metode, yaitu metode garis lurus. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud pada berbagai perusahaan relatif mudah diperbandingkan.
Analisis biaya riset dan pengembangan
            Banyak perusahaan melakukan pengeluaran yang cukup besar jumlahnya untuk riset dan pengembangan dalam rangka mendapatkan produk baru atau proses yang lebih baik. Pada perusahaan raksasa seperti IBM, Toyota, atau Mitsubishi, pengeluaran untuk keperluan ini mungkin melebihi anggaran belanja sebuah Negara sedang berkembang.
            Riset dan pengembangan memiliki sejumlah masalah akuntansi :
·         kadang-kadang sulit untuk mengaitkan pengeluaran pada proyek tertentu
·         seringkali terdapat ketidakpastian mengenai manfaat dari pengeluaran tersebut.
            Oleh karena itu, pengeluaran untuk riset dan pengembangan biasanya dicatat sebagai biaya pada waktu terjadi pengeluaran. Perlakuan seperti ini tidak memperhatikan apakah pengeluaran akan berhasil atau tidak berhasil.
Penyajian dalam laporan keuangan
            Pada umumnya aktiva tetap tak berwujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap berwujud. Pelaporan harus cukup jelas, bilamana perlu diberi catatan tambahan, baik dalam laporan itu sendiri maupun dalam catatan atas laporan keuangan. Selain itu, metode amortisasi yang digunakan dan jumlah amortisasi untuk tahun yang bersangkutan juga disebutkan.
Prinsip Akuntansi Dasar untuk Aktiva tak berwujud
            Akuntansi untuk aktiva tak berwujud melibatkan prinsip dan prosedur akuntansi serupa yang diaplikasikan untuk aktiva tak berwujud lainya, seperti properti, pabrik dan peralatan yaitu :
w  Pada akuisisi menerapkan prinsip biaya.
w  Selama periode penggunaan, menerapkan prinsip penandingan.
w  Pada disposisi, menerapkan prinsip pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan sama dengan selisih antara pertimbangan yang diterima.
Mencatat Biaya Pembelian Aktiva Tak Berwujud
            Sesuai dengan prinsip biaya, aktiva tak berwujud harus dicatat pada saat diakuisisi dengan biaya ekuivalen kas saat ini. Biaya ini termasuk harga beli, biaya transfer dan hukum, dan setiap pengeluaran lainya yang berkaitan dengan akuisisi. Biaya akuisisi merupakan biaya pasar saat ini dari semua penukar yang diserahkan atau dari aktiva yang diterima, mana yang lebih dapat ditentukan.
Penurunan Nilai Aktiva Tak Berwujud
            Jika jumlah yang tidak didiskontokan atas arus kas masuk yang diharapkan dari penggunaan aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi lebih kecil dari nilai buku yang belum diamortisasikan, maka aktiva tak berwujud disesuaikan ke nilai wajarnya. Kerugian penurunan ini langsung diakui sebesar perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar. Niali buku aktiva yang telah direvisi akan diamortisasi selama sisa umur manfaat aktiva tersebut, tetapi periode amortisasi tidak lebih dari 40 tahun.
Pelepasan Aktiva Tak Berwujud
            Ketika sebuah aktiva tak berwujud dijual, dipertukarkan, atau dilepaskan, biaya yang belum diamortisasi harus dihilangkan dari akun keuntungan atau kerugian pelepasan diakui dan dicatat. Keuntungan atau kerugian adalah sama dengan perbedaan antara hasil bersih dari pelepasan dan biaya yang belum diamortisasi.
Aktiva Tak Berwujud yang dapat dipertukarkan
            Aktiva Tak Berwujud yang dapat dipertukarkan adalah adalah aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi sebagian dari aktiva lainya dan dapat dijual secara terpisah. Contohnya : mencangkup hak paten, hak cipta, merek dagang, dan waralaba ( tetapi bukan biaya organisasi )



















BAB III
KESIMPULAN
A.      Kesimpulan
        Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga didefinisikan sebagai aktiva modal yang tidak mempunyai wujud fisik dan nilainya tergantung pada hak dan keuntungan dari kepemilikan.
Klasifikasi Aktiva Tetap Tidak Berwujud
            Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain sebagai berikut:
ü  Hak paten
ü  Hak cipta
ü  Merek dagang
ü  Franchise dan lisensi
ü  Biaya organisasi
ü  Goodwill
Amortisasi
            terdapat sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila dibandingkan dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan untuk menghapus aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk mencatat amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan rekening aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar