BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam sebuah laporan akuntansi
terdapat banyak akun yang tercantum dalam jurnal, salah satu akun tersebut itu
adalah aktiva tetap. Dalam hal ini aktiva tetap merupakan hal terpenting dalam
akuntansi, karena aktiva tetap memiliki klasifikasi berupa barang tetap yang
mempunyai umur manfaat yang panjang. Ada pula metode penyusutan yang harus
diketaui dan harus menghitung dengan cara yang benar agar tdidak terjadi
kesalahan.
B.
Tujuan
·
Dapat mengerti maksud dan klasifikasi aktiva
tetap
·
Mengetahui apa saja metode yang digunakan dalam
penyusutan
C.
Rumusan masalah
Ø Apakah
yang dimaksud dengan aktiva tetap ?
Ø Apa
yang dimaksud dengan depresiasi ?
Ø Apa
yang dimaksud dengan deplesi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud
yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan diangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Ciri-ciri aktiva tetap berwujud :
w Berwuwjud
fisik artinya aktiva tersebut dapat dilihat dan dapat dipegang atau di raba,
karena bentuk fisiknya ada.
w Dibeli
untuk dipakai bukan untuk dijual kembali, artinya aktiva tetap yang dibeli oleh
perusahaan dimaksudkan untuk kegiatan operasi perusahaan dan bukan untuk
diperjual belikan.
w Mempunyai
masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun, artinya aktiva itu dapat
digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Klasifikasi Aktiva Tetap
Aktiva tetap biasanya digolongkan
menjadi 4 kelompok yaitu :
a.
Tanah
: seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung perusahaan
b.
Perbaikan
tanah : seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan, tempat parker, pagar
dan saluran air bawah tanah
c.
Gedung
: seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik dan gudang
d.
Peralatan
: seperti peralatan kantor, mesin pabrik, peralatan pabrik, kendaraan dan mebel
Masalah-masalah akuntansi untuk Aktiva
Tetap
Transaksi-transaksi yang menyangkut
aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang besar karena harga aktiva
tetap umumnya relatif mahal. Oleh karena itu transaksi aktiva tetap harus
dicatat dengan teliti, kesalahan dalam pencatatan aktiva tetap akan mempunyai
akibat yang besar terhadap kewajaran laporan keuangan.Penentuan harga perolehan aktiva tetap
Harga
perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva
tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan
(Haryono Jusup, 2005; 155)
Harga
perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperolehnya dan menyiapkan aktiva tetap tersebut sampai siap digunakan (Wit
& Erhans, 2000; 82).
Aktiva
tetap dapat diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut :
Ø
Pembelian
secara tunai
Dalam
pembelian secara tunai, harga perolehan adalah harga beli bersih setelah
dikurangi potongan tunai ditambah dengan pengeluaran-pengeluaran.
Ø
Pembelian
secara kredit
Pembelian
secara kredit jangka panjang pada umumnya melibatkan bunga. Bunga dapat
ditetapkan secara eksplisit dan secara implisit.
Bunga eksplisit dalam pembelian kredit
adalah bunga yang ditetapkan secara jelas atau terus terang.
Bunga implisit adalah bunga yang
ditetapkan tidak secara terus terang sehingga harus mencari terlebih dahulu
bunganya.
Baik
secara eksplisit maupun secara implisit bunga tidak boleh dimasukkan dalam
menghitung harga perolehan karena bunga bukan merupakan pengorbanan untuk
memperoleh aktiva tetap, tetapi pengorbanan untuk menggunakan dana pihak lain.
Ø
Pembelian
dengan Menggunakan Wesel Berbunga
Dalam pembelian aktiva dengan jumlah rupiah yang
besar, kadang-kadang perusahaan membayarnya dengan wesel berbunga. Biasanya
pembeli diwajibkan membayar uang muka dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga
dimana bunga wesel dibayar pada saat jatuh tempo wesel tersebut. Harga
perolehan aktiva dihitung dengan jumlah uang muka ditambah nilai nominal wesel.
Sedangkan biaya bunga merupakan biaya pendanaan yang dicatat dengan mendebet
rekening biaya bunga.
Ø Diperoleh dengan cara
membuat sendiri
Perusahaan terkadang membangun sendiri aktiva tetapnya.
Misalkan perusahaan membangun sendiri kantornya, garasi ataupun gudangnya.
Harga perolehan aktiva yag dibangun sendiri oleh perusahaan terdiri dari harga
material atau bahan bangunan yang dipakai, upah tenaga kerja, dan biaya
lain-lain meliputi listrikdan depresiasi aktiva tetap perusahaan yang digunakan
untuk membangun.
Jika harga perolehan aktiva dengan
membangun sendiri lebih kecil dari harga aktiva sejenis, perusahaan tidak
diperkenankan mengakui adanya keuntungan akibat membangun sendiri.
Ø Diperoleh dari sumbangan
Aktiva tetap dapat diperoleh dari sumbangan,
misalnya sumbangan dari pemerintah atau lembaga lain. Meski untuk memperoleh
sumbangan tidak ada pengorbanan yang dikeluarkan, akuntansi tetep mencatatnya
karena akuntansi merupakan alat pertanggugjawaban. Aktiva tetap dari
sumbangan
didebit dan akun lawannya adalah modal sumbangan. Nilainya adalah sebesar nilai
wajar pada saat sumbangan itu diterima.
Metode Depresiasi
Depresiasi adalah proses
pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya
dengan cara yang rasional dan sistematis (Haryono Jusup, 2005; hal 162).
Akumulasi depresiasi aktiva tetap
menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan
menggambarkan dana yang telah dihimpun.
Akuntansi untuk penyusutan
Terdapat 3 faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penyusutan :
1)
Harga perolehan (cost)
Harga perolehan suatu aktiva
meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan
dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan.
2)
Nilai residual atau nilai sisa (residual value / salvage value)
Jumlah yang diperkirakan dapat
direalisasikan pada saat aktiva tersebut
tidak digunakan lagi.
3)
Masa atau umur manfaat aktiva tetap
Aktiva tetap memiliki masa manfaat
terbatas. Keterbatasan tersebut karena
berbagai faktor seperti keausan, kecacatan, kemerosotan nilai, kerusakan (kecuali tanah).
Metode penyusutan
Ada 4 metode penyusutan aktiva tetap yang dikenal secra umum
yaitu:
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Unit
Produksi atau satuan hasil
3. Metode saldo
menurun
4. Metode jumlah
angka tahun
ü Metode
garis lurus
Dalam metode ini, nilai penyusutan
dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva.
Rumus:
besar penyusutan =
ü Metode unit produksi
Dalam metode ini keguanaan aktiva
ditaksir dalam satuan unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan
dasar satuan hasil produksi, sehingga setiap depresiasi tiap periode akan
berfluktuasi sesuai dengan fluktasi hasil produksi.
Menghasilkan beban
penyusutan yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan aktiva.
Rumus:
ü Metode saldo menurun
Menurut metode ini pada tahun
pertama tahun pertama besar dan athun-tahun berikutnya menjadi kecil atau
menurun.
Menghasilkan beban penyusutan
periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva. Dalam metode ini
nilai residu (nilai sisa) tidak diperhitungkan.
ü Metode jumlah angka
tahun
Menghasilkan beban penyusutan
periodik yang stabil menurun selama estimasi umur manfaat aktiva itu. Pecahan
yang semakin kecil berturut-turut diterapkan setiap tahun pada harga pokok awal
aktiva itu dikurangi estimasi nilai residu.
Dalam
metode ini, harus dihitung dulu jumlah penyebutnya dengan, Rumus: S= N x
S = Penyebut
N = taksiran umur
manfaat
Pelepasan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang
tidak bermanfaat lagi, dapat di lepas dengan cara:
1.
Pembuangan Aktiva Tetap
Bila suatu aktiva tetap umur
ekonomisnya sudah hasbis nilai residunya
juga habis maka berarti cost dari
aktiva itu akan sama dengan akumulatif depresiasinya, aktiva tetap yang dikeluarkan
dari pembukuan perusahaan.
2.
Penjualan Aktiva Tetap
Jika suatu aktiva tetap di jual
sebelum umur ekonomisnay habis maka ada dua jurnal yang harus dicatat yaitu :
·
Mencatat deperesiasi dari aktiva tersebut dari tanggal 1 januari
ke tanggal penjualan
·
Mencatat jurnal penjualan dengan terlebih dahulu mencari akumulasi
depresiasinya dari tanggal pakai ke tanggal penjualan
3.
Pertukaran Aktiva Tetap
Bila suatu aktiva
tetap ditukar dengan aktiva tetap lain maka ada kemungkinan pertukaran tersebut
:
·
Ditukar dengan aktiva yang sejenis, di dalam pertukaran aktiva
yang sejenis, misalnya mobil honda ditukar dengan mobil toyota, maka perlakuan
akuntansi terhadap rugi dan labanya berbeda. Jika rugi maka harus dicatat,
sedangkan jika laba harus ditangguhkan pencatatannya, laba tersebut mengurangi
harga pasar aktiva yang baru.
·
Ditukar dengan aktiva tak sejenis, misalnya mobil dengan komputer.
Jika pertukaran aktiva tetap tersebut dilakukan maka perlakuan terhadap rugi
atau laba berbeda dengan pertukaran yang sejenis. Perlakuan baik rugi atau laba
didalam pertukaran ini keduanya diakuai dan harus dicatat.
Deplesi
Sumber daya alam yang seringkali
disebut aktiva yang dapat habis mencakup minyak, mineral, dan kayu. Aktiva ini
dikarakteristikkan dengan dua fitur utama : (1) pengambilan sepenuhnya aktiva
itu dan (2) penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.
Menentukan dasar
Penetapan dasar deplesi, Perhitungan
dasar deplesi melibatkan empat faktor :
w Biaya
akuisisi, adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti untuk
mencari dan menentukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang
harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan.
w Biaya
eksplorasi, seringkali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.
w Biaya
pengembangan, dibagi menjadi dua (1) peralatan berwujud, termasuk semua
transportasi dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk menambang sumber
daya serta menyiapkannya untuk produksi atau pengiriman. Karena aktiva ini
dapat dipindahkan dari satu lokasi pengeboran atau penambangan ke lokasi
lainnya maka biaya peralatan berwujud biasanya tidak diperhitungkan dalam dasar
deplesi. dan (2) biaya pengembangan tidak berwujud, dianggap sebagai bagian
dasar deplesi. Biaya ini adalah untuk pos-pos seperti biaya pengeboran,
terowongan, gua, dan sumur yang tidak memiliki karakteristik berwujud tetapi
diperlukan dalam menambang sumber daya alam.
w Biaya
restorasi, biaya ini harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan
perhitungan biaya deplesi per unit. Kemudian setiap nilai sisa yang diterima
atas properti itu dikurangi dari dasar deplesi.
Penghapusan biaya sumber daya
Menentukan
bagaimana biaya sumber daya alam harus dialokasikan ke periode akuntansi.
Biasanya deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas),
yang berarti bahwa deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang ditarik
selama periode berjalan.
Masalah khusus
·
Mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan.
Seringkali
estimasi cadangan yang dapat dipulihkan harus diubah baik karena informasi baru
telah tersedia maupun karena proses produksi telah menjadi lebih canggih.
Masalah ini sama dengan akuntansi untuk perubahan estimasi umur manfaat pabrik
dan peralatan.
·
Nilai penemuan.
Nilai
penemuan merupakan istilah lebih luas yang berkaitan dengan keseluruhan daerah
sumber daya alam. Seperti ditunjukkan sebelumnya akuntan tidak mengakui nilai
penemuan. Akan tetapi, jika nilai penemuan akan dicatat maka suatu akun aktiva
akan didebet dan akun depresiasi yang belum direalisasi akan di kredit.
·
Aspek pajak dari sumber daya alam.
Peraturan
pajak telah lama menetapkan pengurangan yang lebih besar dari biaya atau presentase
pajak deplesi terhadap pendapatan minyak, gas, dan kebanyakan mineral.
Persentase deplesi atau statuter memungkinkan pengahapusan sekitar 5% hingga
22% (tergantung pada sumber daya alam) dari pendapatan kotor yang diterima.
Beberapa perbedaan antara deplesi dan
depresiasi adalah sebagai berikut :
Deplesi merupakan pengakuan terhadap
pengurangan kuantitatif yang terjadi dalam sumber-sumber alam, sedangkan
depresiasi merupakan pengakuan terhadap pengurangan servis ( manfaat ekonomi )
yang terjadi dalam aktiva tetap.
Deplesi digunakan untuk aktiva tetap
yang tidak dapat diganti langsung dengan aktiva yang sama jika sudah habis,
sedangkan depresiasi digunakan untuk aktiva tetap yang pada umumnya dapat
diganti jika sudah habis.
Deplesi adalah pengakuan terhadap
perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang yang dapat dijual,
sedangkan depresiasi adalah alokasi harga perolehan ke penghasilan periode yang
bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan ( kecuali dalam perusahaan
dimana depresiasi dihitung berdasarkan hasil produksi ).
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud
yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan diangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Klasifikasi
aktiva tetap
·
Tanah
·
Gedung
·
Perbaikan tanah
·
Peralatan
Depresiasi adalah proses
pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya
dengan cara yang rasional dan sistematis.
Deplesi adalah sumber daya alam yang
seringkali disebut aktiva yang dapat habis mencakup minyak, mineral, dan kayu.
Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama : (1) pengambilan
sepenuhnya aktiva itu dan (2) penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh
tindakan alam.