miss you ...
Friendship of V.I.P
Minggu, 05 Januari 2014
Selasa, 12 Februari 2013
investasi jangka panjang dan pendek
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi Jangka Panjang
Penanaman
atau investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka beberapa tahun dengan
tujuan – tujuan tertentu. Tujuan investasi jangka panjang antara lain adalah
sebagai berikut :
w untuk menjaga atau membina hubungan
antar perusahaan
w untuk mengawasi atau mengontrol
perusahaan lain
w untuk mendapatkan tambahan pendapatan
yang tetap setiap periode
w untuk membentuk dana khusus, misalnya
untuk perluasan perusahaan atau pembelian mesin – mesin baru.
Investasi
jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi dan saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi
memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu
tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, bunga obligasi tetap tidak
berubah karena tingkat bunga dipasaran menurun, bunga obligasi tetap tidak
berubah karena tingkat bunganya telah ditetapkan dalam perjanjian.
AKUNTANSI INVESTASI OBLIGASI
Pembelian Obligasi
Investasi dalam obligasi pada umumnya
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka
panjang. Obligasi yang dibeli perusahaan sebagai investasi jangka
panjang, dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolahan meliputi harga
beli obligasi ditambah komisi perantara, pajak, dan biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pembelian obligasi.
Seperti
halnya dalam investasi sementara, apabila obligasi dibeli antara dua tanggal
bunga, maka bunga berjalan atas obligasi sejak tanggal bunga yang terakhir,
harus dibayar lebih dulu oleh investor. Harga yang harus dibayar untuk suatu
obligasi akan tergantung pada tingkat bunga pasar yang berlaku pada tanggal
pembelian obligasi. Tingkat bunga pasar tersebut akan menentukan kurs obligasi
di pasaran. Oleh karena tingkat bunga pasar seringkali berubah-berubah, maka
kurs obligasi juga berubah-ubah. Perbedaan harga perolehan obligasi dengan
nilai nominal obligasi menyebabkan tejadinya premi atau diskonto obligasi.
Penerimaan Bunga Obligasi
Pada
tanggal 30 juni 1991, PT Merpati menerima pembayaran bunga untuk 6 bulan dari
PT Lawu yaitu Rp. 4.500 (Rp100.000 x 9% x 6/12). Pada saat itu
PT Merapi juga mendebet rekening investasi dalam Obligasi untuk
mengamortisasi diskonto. Seperti telah disebutkan di atas, pada waktu obligasi
dibeli, perusahaan (investor) tidak mendebet diskonto ke rekening khusus dan
invenstasi dicatat dalam rekening investasi dalam obligasi sebesar harga
perolehannya yaitu Rp. 97.800. Pada tanggal jatuh obligasi (31 Desember tahun
1995), PT Merapi akan menerima pelunasan dari PT Lawu sebesar Rp. 100.000. ini
berarti bahwa dalam transaksi pembelian obligasi tersebut PT Merapi akan
memperoleh keuntungan berupa diskonto sebesar Rp. 2.200 (Rp. 100.000 – Rp.
97.800). Keuntungan ini harus diakui secara adil selama periode pemilikan
obligasi melalui proses amortisasi.
Pembelian Obligasi dengan Premi
Apabila obligasi dibeli dengan harga
lebih tinggi dari pada nilai nominalnya, maka timbul premi obligasi. Prosedur
akuntansinnya sebagian besar hampir sama dengan prosedur yang telah dibahas di
atas, kecuali untuk pencatatan premi obligasi dan amortisasinya .
Investasi
dicatat pada rekening Investasi dalam obligasi sebesar harga perolehannya, dan
premi diamortisasi selama jangka waktu Obligasi. Amortisasi premi dicatat
dengan mengkredit rekening Investasi dalam Obligasi, sedangkan pendebetannya
akan mengurangi pendapatan bunga pada periode yang bersangkutan. Oleh karena
jurnal amortisasi ini dilakukan secara periodik, maka nilai buku rekening
Investasi dalam Obligasi akan terus-menerus berkurang, dan pada tanggal jatuh
obligasi saldonya akan sama dengan nilai nominal obligasi.
Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh
Obligasi yang dimiliki
perusahaan untuk investasi jangka panjang mungkin dijual sebelum jatuh obligasi
tersebut. Apabila penjualan terjadi, maka rekening kas didebet sebesar jumlah
kas yang diterima dan rekening investasi dalam obligasi dikredit sebesar nilai
buku investasi pada saat penjualan terjadi. Selisih antara jumlah kas yang
diterima dengan nilai buku obligasi merupakan laba atau rugi penjualan
obligasi. Apabila penjualan dilakukan di antara dua tanggal bunga, maka penjual
akan menaerima bunga berjalan untuk periode sejak tanggal bunga terakhir sampai
tanggal penjualan.
AKUNTANSI INVESTASI SAHAM
Seperti halnya
obligasi, investasi jangka panjang dalam saham juga dicatat sebesar harga
perolehannya. Namun akuntansi untuk investasi dalam saham setelah dibeli, akan sangat
tergantung pada sampai seberapa jauh perusahaan investor akan dapat
mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan perusahaan penerbit saham. Salah
satu faktor yang menentukan investor mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi adalah
persentase pemilikan saham dalam perusahaan.
Metode Harga Perolehan
Metode harga
perolehan untuk akuntansi investasi jangka panjang dalam saham digunakan
apabila investor tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam saham perusahaan
penerbit saham. Dalam metode harga perolehan ini, saham yang dibeli sebagai
investasi jangka panjang dicatat sebesar harga perolehannya, dan dividen
sebagai pendapatan pada saat diumumkan oleh dewan komisaris perusahaan penerbit
saham.
Transaksi-transaksi
yang umumnya dijumpai dalam akuntansi untuk investasi jangka panjang meliputi:
·
pembeliaan saham
·
penerimaan deviden
·
penjualan saham
Metode Equity
Metoda equity dalam akuntansi investasi jangka panjang
harus digunakan apabila investor mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
perusahaan penerbit saham. Seperti telah dikemukakan di atas, investor
mempunyai pengaruh yang cukup besar apabila memiliki saham 20% atau lebih dari
keseluruhan saham yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit saham.
Dalam
metoda equity, saham yang dibeli sebagai investasi jangka panjang dicatat
sebesar harga perolehannya, seperti halnya dalam metoda harga perolehan.
Perbedaan antara kedua metoda tersebut adalah bahwa investor yang menggunakan
metoda equity
o Memperhitungkan laba bersih yang diperoleh perusahaan
penerbit saham dalam rekening investasinya
o Dividen yang diterima dari perusahaan penerbit
investasi dipandang sebagai pengurangan atas investasinya.
Hal tersebut dilakukan oleh investor dengan cara
sebagai berikut :
a.
Investor
mencatat bagian laba bersih periodik perusahaan penerbit saham yang menjadi
haknya sebagai kenaikan dalam rekening investasinya sebagai pendapatan pada
periode yang bersangkutan. Sebaliknya apabila penerbit saham pada suatu periode
mengalami kerugian, maka investor akan mencatat bagian kerugian perusahaan
penerbit saham sebagai pengurangan dalam rekening investasinya dan sebagai rugi
dalam periode yang bersangkutan.
b. Investor akan mencatat penerimaan dividen tunai atau
dividen dalam bentuk kekayaan lain sebagai pengurangan atas investasi dalam
perusahaan penerbit saham yang bersangkutan dan sebagai kenaikan dalam
aktivanya.
B. Investasi
Jangka Pendek
Investasi
jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
Kelebihan
uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu
kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas
tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka
investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Ada
beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil. Mungkin beberapa
diantaranya sudah tidak asing lagi. Berikut ini adalah beberapa investasi
jangka pendek yang bisa dicoba:
§ Tabungan
Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka
pendek. Saat menabung di bank, uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja.
Dengan kata lain, saat membutuhkan uang, uang dapat ditarik kapanpun dan
dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya. Itulah kelebihan dari tabungan.
Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku bunga yang sangat rendah sehingga
tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.
§ Deposito
Perbedaan
deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di
tabungan, bisa mengambil dana kapan
saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada jangka waktu tertentu
dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Misalnya,
ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank
selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum
jatuh tempo, ada pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam
jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan
deposito akan lebih tinggi dari bunga tabungan.
§ Reksadana
Ada
jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait
pada pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang
yang dimasukkan akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank
Indonesia dan deposito. Persentase besarnya
setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan dengan
konsultan keuangan yang menangani reksadana.
§ Saham
Saham
dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di pasar modal yang
fluktuasi harganya cukup cepat. Inilah saham-saham yang cocok untuk investasi
jangka pendek. Ini bisa dilakukan transaksi jual beli dalam jangka pendek.
Tujuan investasi jangka pendek adalah :
o
Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk
sementara waktu.
o
Memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek adalah :
o
Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
o
Investasi tersebut ditujukan dalam rangka
manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila
timbul kebutuhan kas.
o
Berisiko rendah (pembelian surat-surat
berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi
harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek).
Jenis investasi yang
tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah :
§ Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka
mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk
menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha.
§ Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan
menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian
surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun
luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
§ Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan
dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
w Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi
ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap ditransaksikan pada tanggal 1
bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
w Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal
kupon bunga terakhir dibayarkan sampai dengan tanggal transaksi jual beli
obligasi.
w Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen
tertentu dari nilai nominalnya.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Investasi jangka panjang
adalah investasi yang dilakukan dalam jangka beberapa tahun dengan tujuan –
tujuan tertentu, antara lain yaitu : untuk menjaga atau membina hubungan
antarperusahaan, mengawasi perusahaan lain, mendapatkan tambahan pendapatan
yang tetap setiap periode, dan untuk membentuk dana khusus.
Investasi jangka panjang
dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi dan saham. Investasi jangka
panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga
selama kurun waktu tertentu. Sedangkan investasi jangka panjang dalam saham
akan memberikan penghasilan yang telah tinggi dari pada tingkat bunga obligasi,
jika perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi.
Investasi
jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Ketika melihat
setiap peluang atau kesempatan dalam berinvestasi, maka jangan heran jika di
setiap investasi yang ada keuntungan dapat diraih.
aktiva tetap tidak berwujud
BAB II
PEMBAHSAN
Pengertian
Aktiva
tetap berwujud adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat
bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga didefinisikan sebagai aktiva modal
yang tidak mempunyai wujud fisik dan nilainya tergantung pada hak dan
keuntungan dari kepemilikan.
Aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik
penting, yaitu :
w Kurang memiliki eksistensi fisik, tidak seperti aktiva berwujud seperti property,
pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan
keistimewaan yang diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
w Bukan merupakan instrument keuangan, aktiva seperti deposito bank, piutang usaha,
dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki
substansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud.
Aktiva ini merupakan instrument keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak
untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
w Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek
amortisasi, Aktiva tak berwujud
menyediakan jasa selama periode bertahun tahun. Investasi dalam aktiva ini
biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi
periodik.
Klasifikasi
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain
sebagai berikut:
ü
Hak paten
Hak paten adalah hak istimewa yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak
untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu
tertentu sejak hak tersebut diberikan.
Harga perolehan suatu aktiva tak
berwujud adalah kas (ekulivalensinya) yang dibayarkan untuk memperoleh hak
patennya, yang meliputi biaya penelitian, biaya percobaan, biaya pengembangan,
biaya pendaftaran, dan biaya lain – lain.
ü
Hak cipta
Hak cipta adalah hak yang diberikan
oleh pemerintah, yang memberikan hak istimewa kepada pemegang hak tersebut untuk
memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya tulis. Misalnya hak cipta
yang diberikan kepada penulis buku, pencipta lagu, dan lain – lain. Hak cipta
dapat diperoleh dengan penemuan sendiri, dapat pula dengan membeli. Harga
perolehan suatu hak cipta terdiri dari pengeluaran untuk mendapatkan dan
mempertahankan hak tersebut.
ü
Merek dagang
Merek dagang atau nama dagang adalah
kata, rangkaian kata, logo atau simbol yang membedakan atau memberi identitas
suatu perusahaan tertentu atau produk tertentu. Apabila merek dagang atau nama
dagang dibeli, maka harga perolehan hak tersebut adalah harga belinya.
ü
Franchise dan lisensi
Franchise adalah perjanjian (kontrak) antara pemberi
franchise (franhisor) dengan penerima franchise (franchisee). Dalam perjanjian
tersebut, franchissor memberi hak kepada franchise untuk menjual produk
tertentu, atau untuk memberikan hak kepada franchise untuk menjual produk
tertentu, atau untuk memberikan suatu jasa tertentu, atau untuk menggunakan
merek dagang tertentu, sedangkan lisensi adalah izin operasinya. Misalnya
franchise yang dijual oleh Kentucky Fried Chicken, Mc Donald (hamburger, pizza,
dan sebagainya).
ü
Biaya organisasi
Biaya yang timbul dalam pembentukan
suatu organisasi perusahaan disebut biaya organisasi. Biaya organisasi akan
bermanfaat selama hidup perusahaan menetapkan masa manfaat dengan taksiran
tertentu yang dianggap wajar.
ü
Goodwill
Aktiva tak berwujud terbesar yang
biasanya nampak dalam neraca perusahaan adalah goodwill. Goodwill adalah sela
atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan yang melekat pada
suatu perusahaan.
Goodwill merupakan suatu aktiva yang
tidak berwujud yang berbeda dari aktiva tak bewrujud lainnya. Goodwill tidak
bisa dijual tanpa mengalihkan atau menjual perusahaannya, karena goodwill hanya
dapat diidentifikasikan dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Goodwill hanya
akan dicatat apabila timbul dari transaksi pertukaran yang meliputi pembeliaan
perusahaan secara keseluruhan.
Amortisasi
Secara umum, akuntansi untuk aktiva tak
berwujud adalah sejalan dengan akuntansi untuk aktiva tetap. Seperti halnya
aktiva tetap, aktiva tak berwujud juga dicatat atas dasar harga perolehan, dan
harga perolehan ini dihapus secara rasional dan sistematis selama masa manfaat aktiva
tak berwujud tersebut.
Namun
demikian, terdapat sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila
dibandingkan dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan
untuk menghapus aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk
mencatat amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan
rekening aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.
Berbeda
dengan aktiva tetap, amortisasi aktiva tak bewrujud hanya mengenal satu metode,
yaitu metode garis lurus. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi aktiva tak
berwujud pada berbagai perusahaan relatif mudah diperbandingkan.
Analisis biaya riset dan pengembangan
Banyak perusahaan melakukan pengeluaran
yang cukup besar jumlahnya untuk riset dan pengembangan dalam rangka
mendapatkan produk baru atau proses yang lebih baik. Pada perusahaan raksasa
seperti IBM, Toyota, atau Mitsubishi, pengeluaran untuk keperluan ini mungkin
melebihi anggaran belanja sebuah Negara sedang berkembang.
Riset
dan pengembangan memiliki sejumlah masalah akuntansi :
·
kadang-kadang
sulit untuk mengaitkan pengeluaran pada proyek tertentu
·
seringkali
terdapat ketidakpastian mengenai manfaat dari pengeluaran tersebut.
Oleh
karena itu, pengeluaran untuk riset dan pengembangan biasanya dicatat sebagai
biaya pada waktu terjadi pengeluaran. Perlakuan seperti ini tidak memperhatikan
apakah pengeluaran akan berhasil atau tidak berhasil.
Penyajian dalam laporan keuangan
Pada
umumnya aktiva tetap tak berwujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap
berwujud. Pelaporan harus cukup jelas, bilamana perlu diberi catatan tambahan,
baik dalam laporan itu sendiri maupun dalam catatan atas laporan keuangan.
Selain itu, metode amortisasi yang digunakan dan jumlah amortisasi untuk tahun
yang bersangkutan juga disebutkan.
Prinsip Akuntansi Dasar untuk
Aktiva tak berwujud
Akuntansi untuk aktiva tak
berwujud melibatkan prinsip dan prosedur akuntansi serupa yang diaplikasikan
untuk aktiva tak berwujud lainya, seperti properti, pabrik dan peralatan yaitu
:
w Pada akuisisi menerapkan
prinsip biaya.
w Selama periode penggunaan,
menerapkan prinsip penandingan.
w Pada disposisi, menerapkan
prinsip pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan sama
dengan selisih antara pertimbangan yang diterima.
Mencatat Biaya
Pembelian Aktiva Tak Berwujud
Sesuai dengan
prinsip biaya, aktiva tak berwujud harus dicatat pada saat diakuisisi dengan
biaya ekuivalen kas saat ini. Biaya ini termasuk harga beli, biaya transfer dan
hukum, dan setiap pengeluaran lainya yang berkaitan dengan akuisisi. Biaya
akuisisi merupakan biaya pasar saat ini dari semua penukar yang diserahkan atau
dari aktiva yang diterima, mana yang lebih dapat ditentukan.
Penurunan Nilai
Aktiva Tak Berwujud
Jika jumlah yang
tidak didiskontokan atas arus kas masuk yang diharapkan dari penggunaan aktiva
tak berwujud yang dapat diidentifikasi lebih kecil dari nilai buku yang belum
diamortisasikan, maka aktiva tak berwujud disesuaikan ke nilai wajarnya.
Kerugian penurunan ini langsung diakui sebesar perbedaan antara nilai buku dan
nilai wajar. Niali buku aktiva yang telah direvisi akan diamortisasi selama
sisa umur manfaat aktiva tersebut, tetapi periode amortisasi tidak lebih dari
40 tahun.
Pelepasan Aktiva
Tak Berwujud
Ketika sebuah
aktiva tak berwujud dijual, dipertukarkan, atau dilepaskan, biaya yang belum
diamortisasi harus dihilangkan dari akun keuntungan atau kerugian pelepasan
diakui dan dicatat. Keuntungan atau kerugian adalah sama dengan perbedaan
antara hasil bersih dari pelepasan dan biaya yang belum diamortisasi.
Aktiva Tak
Berwujud yang dapat dipertukarkan
Aktiva Tak
Berwujud yang dapat dipertukarkan adalah adalah aktiva tak berwujud yang dapat
diidentifikasi sebagian dari aktiva lainya dan dapat dijual secara
terpisah. Contohnya : mencangkup hak paten, hak cipta, merek dagang, dan
waralaba ( tetapi bukan biaya organisasi )
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang umur
ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi
tidak mempunyai bentuk fisik. Dapat juga
didefinisikan sebagai aktiva modal yang tidak mempunyai wujud fisik dan
nilainya tergantung pada hak dan keuntungan dari kepemilikan.
Klasifikasi
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain
sebagai berikut:
ü
Hak paten
ü
Hak cipta
ü
Merek dagang
ü
Franchise dan lisensi
ü
Biaya organisasi
ü
Goodwill
Amortisasi
terdapat
sejumlah perbedaan antara akuntansi aktiva tak berwujud bila dibandingkan
dengan akuntansi aktiva tetap. Pertama, istilah yang digunakan untuk menghapus
aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan depresiasi). Untuk mencatat
amortisasi tak berwujud, maka rekening Biaya Amortisasi didebet, dan rekening
aktiva tak berwujud yang bersangkutan dikredit.
Langganan:
Postingan (Atom)